Nama; Miftakhun Nisai Musharofin
Kelas; X MIPA 3/ 19
Paku Equisetum atau paku ekor kuda merupakan anggota dari divisi
Sphenophyta. Paku ekor kuda adalah garis keturunan tumbuhan tak berbiji kuno
lainnya yang beralih sampai ke radiasi tumbuhan vaskuler awal pada masa Devon.
Kelompok tersebut mencapai masa kejayaannya selam masa Karboniferus, Ketika
banyak spesiesnya tumbuh hingga setinggi 15 cm. Yang bertahan hidup dari divisi
tumbuhan ini hanyalah sekitar 15 spesies dari genus tunggal yang tersebar
sangat luas. Equisetum adalah yang paling umum ditemukan di Bumi Belahan Utara.
Kata Equisetum berasal dari kata equus yang berarti kuda dan saeta
yang berarti rambut tebal dalam bahasa Latin. Sehingga tumbuhan yang termasuk
genus ini disebut juga paku ekor kuda. Spesies dari genus ini umumnya tumbuh di
lingkungan yang basah seperti kolam dangkal, daerah pinggiran sungai, atau
daerah rawa (Campbell, 2003:165).
Menurut Stern (2003: 405) Eqiusetum biasanya tumbuh dengan tinggi kurang
dari 1,3 meter (4 kaki), tetapi pada beberapa di daerah tropis dan pantai hutan
tropis di California tingginya dapat melebihi 4,6 meter (15 kaki). Terdapat
cabang, mereka biasanya di tumbuh secara berkala sepanjang mereka berhubungan
dengan batang. Kedua cabang dan spesies yang tidak bercabang memiliki daun yang
sangat kecil (mikroskopis). Daun ini melebur bersama di pangkalan mereka,
membentuk leher. Warnanya hijau ketika mereka pertama kali muncul, tapi mereka
akan segera layu dan memutih, dan hampir semua proses fotosintesis terjadi di
batang.
Menurut Holttum (1959: 581) menyatakan bahwa “marga Equisetum menuat
kira-kira 25 jenis yang sebagiannya hidup di darat dan sebagian hidup di
rawa-rawa”.
Ø
Klasifikasi
Smith (1955) dalam Dasuki (1991: 169) Klasifikasi dari Equisetum ialah
sebagai berikut:
·
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
·
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
·
Kelas: Equisetopsida
·
Ordo: Equisetales
·
Famili: Eqisetaceae
·
Genus: Equisetum
Dari hasil penelitian diketahui
bahwa “kelas Equisetopsida terdiri dari 3 ordo, yaitu Ordo Equisetales, Ordo
Sphenophyllales, dan Ordo Protoarticulatales” (Lubis, 2009: 25).
Ø
Deskripsi Morfologi
1.Batang
Tumbuhan ini mempunyai batang merayap dalam tanah yaitu semacam rizom
dengan cabang-cabang yang tegak, biasanya bercabang-cabang yang tegak itu
berumur satu tahun saja. Di dalam batang terdapat tiga macam saluran, yaitu
(Dasuki, 1991: 170):
a.
Saluran pusat, merupakan saluran yang terletak di
tengah-tengah batang. Tetapi pada batang yang masih muda saluran ini belum
terdapat salurtan pusatnya, demikian juga pada batang yang ada di dalam tanah.
b.
Saluran karnial, terletak di sebelah dalam dari ikatan
pembuluh. Saluran ini merupakn lingkaran dan pada tiap-tiap saluran letaknya
bertepatan denagn rigi-rigi pada permukaan batang.
c.
Saluran valekular, saluran ini letaknya di dalam korteks yaitu
di sebelah luar dan berseling dengan saluran karnial. Saluran pusat dan karnial
berfungsi untuk penyimpanan air, sedang saluran valekuler berfungsi untuk
menyimpan udara.
Pada buku-buku batangnya terdapat
karangan daun yang hanya menyerupai sisik saja.
2. Daun
Daunnya meruncing pada bagian ujungnya dengan satu berkas pengangkut yang
kecil. Karangan daun kebawah berlekatan dengan suatu sarung yang menyelubungi
batang. Banyaknya daun tergantung dari pada besarnya batang, tetapi karena
daun-daun tersebut amat kecil maka yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah batangnya yang berwarna hijau. Cabang-cabang batang tidak
keluar dari ketiak daun melainkan keluar dari antara dun-daun. Ada jenis yang
batangnya tidak bercabang dan baru bercabang apabila ujungnya dihilangkan.
Jenis yang mempunyai percabangan banyak adalah jenis yang paling primitif,
misalnya E.arvense, sebaliknya jenis yang tidak bercabang dianggap jenis
yang sudah agak maju (Dasuki, 1991: 171).
3. Akar
Akar dari Equisetum sangat kecil dan halus terdapat pada buku-buku dari
rizome atau pada pangkal batang. Diantara anggota Equisetum terdapat beberapa
jenis yang mempunyai semacam umbi untuk menghadapi kondisi yang buruk.
Ø Manfaat
1. Memperkuat Kekebalan Tubuh
2. Mencegah Kanker
3. Mengurangi Masalah Pernapasan
4. Mendukung Kesehatan Kuku
5. Mengobati infeksi saluran kemih
6. Membuat Rambut Berkilau
7. Melindungi Daya Ingat
Ø Cara Pemanfaatan
Untuk nyeri sendi tulang atau
pencegah pendarahan , cukup dengan merebus tanaman yang telah dibersihkan lalu
diminum setiap pagi dan sore. Untuk obat gosok, dengan cara menumbuknya sampai
halus dan balurkan pada seluruh badan. Jika dipakai untuk astringen hasil
tumbukan yang halus tadi diperas airnya dan oleskan pada muka.
Untuk pembersih alat rumah tangga agar lebih mengkilap terutama untuk
bahan yang terbuat dari alumunium cukup dengan menggosokkannya tumbuhan ini
seperti amplas.
No comments:
Post a Comment